Saturday, August 29, 2015

Cerimonia Entrega Dadus LiDAR husi Konsultan KARVAK NUSA GEOMATIKA ba GOVERNO RDTL

Minutes Of Meeting
28-08-2015
@IPG Meeting Room 2nd Floor
Delta 1 Elemloi Dili Timor Leste






Hatoo Liafuan pembukaan no agenda nebe mak atu bahas:
Baseai ba karta Konvite nebe mak distribui ona agenda iha encontru cerimonia entrega dadus ida ne'e iha rua:
1. Apresentasaun em geral husi Konsultan Karvak
2. Entrega Dadus Simbolikamente Husi Karvak mai Governu Timor Leste liu husi Chairman Projetu Lidar (S.E. Vise Helder Lopes MOF)

            Pada Kesempatan ini kita akan membahas dua agenda penting, pertama bahwa bagaimana dari pihak konsultan akan mempresentasikan secara keseluruhan implementasi projek teknologi lidar ini sampai pada aplikasinya di berbagai bidang khususnya dalam pemanfaatan teknologi lidar untuk keperluan perencanaan pembangunan di Timor – Leste. Maka dari itu waktu dan tempat kami persilakan untuk agenda pertama presentasi ini
           
            Pak Sofan dari Konsultan Karvak
            Sambutan dari pak Sofan. Sesuai dengan jadwal project yang tertera di kontrak TOR maka pekerjaan pemetaan sekarang sampai pada masa pemeliharaan disamping itu juga pada acara ini kami akan menyerahan tools sesuai dengan TOR seperti komputer software ArcGIS untuk nanti rencana akan diserahkan kepada pemilik project yaitu pak Helder Lopez dan meurut kabar akan di tempatkan di kementerian pak Pedro MPIE.
           
            Presentasi yang akan dibawahkan oleh Pak Harry ini hanya sekilas secara keselurhan karena sebelumnya telah kami sampaikan berdasarkan report- report dan Capacity Building I dan II untuk Team Teknis serta Level Manager CB III telah disampaikan.




            Pak Harry Nugroho.
            Secara keseluruhan pekerjaan LIDAR SURVEY AND SPATIA MAPPING OF TIMOR – LESTE TERRITORY sebelumnya ada beberapa tahapan yang dilalui seperti tahap preparation, acquisition data processing, quality control kemudian Capacity Building serta workshop. Setelah project ini selesai dan sebelum diserahkan untuk menjaga kualitas data maka dilakukannya Qualitiy Control. Hasil utama yang diharapka dari project ini adalah base map dengan skala 1:1000 untuk daerah urban dan 1:2000 untuk daerah non-Urban.
            Untuk Melancarkan proses pemetaan maka data sekunder yang diperlukan sebelum melaksanakan project ini adalah data mengenai airport, data topographic map yang telah dimiliki oleh Timor Leste sebelumnya dan data ini juga ada di BIG di Indonesia, national boundary antara Indonesia dan Timor leste termasuk batas wilayah administrasi terutama untuk Suco serta weather data.
            Pekerjaan Pemetaan ini sebelum melakukan pengambila foto dengan pesawat terlebih dahulu instalasi Ground Control Point seperti BM dan ICP. Untuk seluruh wilayah Timor Leste BM ada 32 dan ICP ada 260 buah yang tersebar di seluruh distrik.
            Kemudian kita juga memiliki station untuk pengamatan pasang surut air laut untuk menentuan ketinggian Mean Sea Level atau muka laut rata – rata kita tempatkan ada di Dili, Lautem, Viqueque dan Covalima.





            Pak Pedro MNEC
            Menanyakan bagaimana dengan Bench Mark existing dari tahun 2005 kelihatannya tidak diikutsertakan dalam pemrosesan data ini dimana telah kita gunakan untuk pemetaan batas wilayah?


Pak Sofan
Bench Mark Existing kita gunakan atau ikatkan pada Bench Mark yang kita miliki tetapi kami tidak mencamtumkan di laporan karena itu bukan product kami.

            BM yang telah ada dalam laporan kami buat deskripsi secara lengakp dimana semua informasi yang penting disampaikan di deskripsi BM sesuai denga form yang telah disepakati bersama seperti sesuai dengan titik yang ada seperti arah utara selatan timur dan barat juga dilengkapi dengan sketsa dari BMnya.
           
            secara fisik betuk ICP berbeda dengan BM tetapi secara konkritnya sama. Dalam melakukan acquisition data kami menggunakan 3 pesawat yaitu Fiver, Cessna dan Norman. Perlengkapan data Acquisition seperti Flight Approval dan Security Clear untuk menjaga kemungkinan yang tidak kita inginkan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Republik Indonesia juga Pemerintah Timor Leste juga ada Flight Approval yang dikhususkan untuk wilayah – wilayah perbatasan.
           
            Untuk melancarkan data Acquisition wilayah Timor Leste kami bagi menjadi 106 block Area sesuai dengan kondisi ketinggian atau Tirain dari setiap area. Equipment yang kami pake seperti Lidar Sensor, camera metric dan semua pesawat kami diberkan lubang mengkap objek yang ada dibawah pesawat.
           
            setiap kita habis pengambilan data kita memberikan swath area yang tercover dan swath tersebut dikontrol oleh Team TT setiap ada penerbanan dan bisa diakses semua orang melalui wb TT lidarprojecttimorleste.blogspot.com dan dari swath ini kita akan mengeahui bersama data mana yang belum tercover dan mana yang sudah guna melakukan penerbangan ulang pada hari berikutnya.(Pak Sofan)
            Untuk menghindari kekurangan data wilayah – wilayah perbatasan kami lebihkan proses acquisition nya sekitar 200 M sesuai dengan TOR dan bila ada data yang lebih dari itu kami tidak punya kewajiban memberikan karena ini bukan kewajiban kami tetapi dikemudian hari misalnya untuk MNEC memerlukan data yang lebih memasuki wilayah Indonesia dalam hal ini keperluan BORDER AREA harus ada bukti tertulis kesepakatan kedua belah pihak.
           
            Untuk data processing sesuai dengan wokflow yang disediakan. Dan salah satu hasil dari data processing adalah DTM dan DSM juga termasuk hasil LiDAR dimana bisa digunakan untuk CUT and Field, selain DSM dan DTM juga termasuk FOTO MAP dan LINE MAP sesuai kesepakatan pihak Working Group WG.

            Pekerjaan yang kami lakukan setelah selesai kami melakukan Quality Control dimana meliputi : untuk data LiDAR, Foto udara serta koordinate BM sesuai dengan Guidelines QC yang telah disepakati bersama. Pemotretan ini dilakukan pada dua musim yaitu musim kering dan musim hujan sehingga hasilnya untuk GIS warna vegatasinya agak berbeda sesuai musim yang terjadi pada saat pengambilan foto sehingga kami melakukan minimalisir dengan color balancing terhadap foto.
           
            untuk sekilas ini tidak semuanya dijelaskan baik dari proses pengolahan data sampai hasilnya tetapi di report yang kami sampaikan semuanya lengkap.
            Untuk QC BM dan ICP disini ditekankan bagaimana mendapatkan koordinate? Maka kami melakukan pengamatan langsung di lapangan melakukan pengukuran terhadap BM dan ICP sehingga meminimalisir terjadi banyak error dan ikatan terhadap satelite minimal di atas 5.
            Setelah Instalasi BM dan ICP kami menemukan ada enam ICP yang rusak secara fisik serta kerusakan tersebut telah kami perbaiki.
            Pak Pedro MNEC
            Bagaimana Tingkat keamanan ICP soalnya secara fisik rata – rata di pinggir jalan dekat gedung sekolah dan masalahnya adalah bagaimana kalau ke depan adanya pelebaran jalan penambahan gedung bagaimana?
            Pak Harry
            ICP hanya pembantu dalam pemrosesan data lidar yang utamakan adalah BM sehingga bila ada perubahan maka tidak akan ada efeknya terhadap hasil project ini.
            Pak Sofan
            Masalah yang dihadapi ini di BIG pun terjadi tetapi kami usahakan untuk BM ditempatkan pada tempat – Tempat yang kami anggap aman dan tanah negara sehingga meminimalisir tingkat kerusakannya dan yang kami tempatka itu pihak negara telah mengetahui sehingga ada perubahan fisik apapun pasti telah diketahui.
            Untuk lebih meyakinkan di BM ada bendera timor Leste dan larangan yang ditulis dengan bahasa Tetum supaya lebih familiar dengan orang yang menemukan dan tidak boleh diganggu gugat.
            Pak Ozzie IPG
            Proses implementasi project ini awal sampai akhir kita teknikal team ikut serta dan sebelum diimplementasikan pun kita sudah sepakati bersama sehingga penempatan ICP dan BM tidak diragukan lagi sesuai dengan beberapa alasan yaitu : tingkat keaman dan sesuai dengan lokasi yang ditempati dan prosesnya telah diketahui oleh instansi terdekat atau negosiasi team Teknis dengan pihak yang berada di lokasi sebelum di tempatkannya dan menjelaskan fungsi dan tujuan kepada pihak terkait agar menjamin keaman terhadap BM dan ICP yang ada dan memberikan pemahaman terhadap pihak pemerintah dengan masyarakat terdekat.
            Untuk BM kita team Teknis juga melakuka pengecekan dan masih ada, untuk ICP di dalam kontrak sudah dijelaskan bahwa ICP digunakan untuk melakukan koreksi geometri dengan tepat dan tidak menjadi masalah jika setelah pengukuran baru ada ICP yang mengalami Kerusakan karena koordinatnya telah diambil.

            Pak Pedro MNEC
            Sesuai dengan pengalaman saya ICP yang kami tempatkan di perbatasan motamasin pemerintahan sendiri yang merusak demi perluasan kantor dan diketahui oleh pihak terdekat dan ini hanya sebagai contoh supaya ke depan bisa dipahami baik – baik.
            Pak Sofan
            Kami berusaha sebaik mungking mengkombinasikan ke semua pemilik kantor jadi penempatan BM dan ICP diketahui.
            WG
            Tanggapan pak Pedro ada baiknya supaya ke depan kita melihat dan mensoasisasikan sebaik mungkin dari pihak Konsultan sebelum mengimplementasikan project.

            CB I dilakukan di ITB Bandung pada tanggal 24 November – 5 desember 2014 dan CB II di bandung khusus di Aplikasi GIS dan Teknologi LiDAR kemudian CB III level Manager dilakukan di Hotel Santika Kuta Bali pada tanggal  29 Juli sampai 3 Augustus 2015. juga termasuk on the job training karena anggota TT tidak seluruhnya latar Belakang Geodesy sehingga perkenalan Ilmu Geodesy di utamakan dan dilaksanakn di Dili dan diatur jadwal pelaksanaannya sesuai waktu team Teknis.
            Pada project ini kewajiban konsultan melakukan dua kali workshop dan workshop yang pertama telah dilakukan dan yang kedua akan dilakukan pada masa pemeliharaan ini sesuai dengan jadwal dan arahan dari anggota kabinet pemerintah RDTL.
            Dalam proses peneyelesaian project sedang berjalan data telah dipergunakan oleh beberapa kementerian seperti Monitoring and Development Activities (CNA) Ministry Of Defense juga termasuk Timor GAP.EP.
            Pekerjaan ini akan menghasilkan format peta standar untuk Timor Leste dan akan berbeda dengan format – format peta sebelumnya yaitu mengacu pada format peta Indonesia, dan berbeda pula secara otomatis seluruh indeks peta yang dihasilkan dari project ini.
            Data yang di serahkan ada delapan point: Ground Control, RAW Data, DSM Besarnya 4040 Tiles, DTM 4040 Tile Orthophoto 4040 Tiles, peta Topographic Skala 1:1000 22553 Map Sheets dan keseluruhan Timor Leste 1:2000 18307 Map Sheets 1:000 berlaku untuk Daerah Urban Oecusse dan Perbatasan. Khusus kota Dili 22553 Sheets Maps. Hasil project ini bisa diperbesar sampai 1:500.Data GIS dan 3D dan bila diperlukan karena data terlalu berat maka bisa di buka berdasarkan TILE.
            Data – data yang di serahkan kami sudah daftarkan dan akan diserahkan sekarang dan kami dapat pesan juga selain TOR akan diserahkan 2 Mirror untuk keamanan RAW data dan data Final dan semuanya tidak ada data yang di kami karena semua dihapus dan akan kami akses jika perlukan bantuan. Dan untuk wilayah Indonesia kami tidak berikan.
            DESENVOLVIMENTO LOCAL
            Bagaimana dengan pemberian nama terhadap sebuah object apakah dengan fotonya atau koordinat? Dan aplikasi ini online atau offline?

            Pak Sofan
            Bisa dua duanya nama dan koordinat dan nama yang dipakai adalah nama dari data Toponimi Sekunder. Dan saat ini kita masih offline.
            DESENVOLVIMENTO LOCAL
            Kedepan kami akan konsultasi dengan Pak Ososrio supaya memberikan semacam pesentasi terhadap beberapa wilayah dili yang kami lakukan project. Dan penamaan jalan dan penomoran rumah ini kita sudah konsultasi dengan pihak – pihak yang terkait di Dili cuma sampai sekarang belum di approve dari counsel Ministry. Dan sekarang kita melakukan 3 Project yaitu Motael, Greece Fall dan Colmera.
            Bagaimana dengan Upgrading Data nanti?

            Pak Sofan
            Tidak ada masalah karena proses installasi dan penggunaan sistemnya akan dipandu dan tanggung jawab langsung oleh pihak esri termasuk mekanisme upgardingnya.
            Pak Pedro MPIE
            Project masih di tangan MOF dan setelah kondisis di Kantor MPIE siap, akan ada semacam tranformasi lagi dari penempatan sementara sekarang ke MPIE, untuk akses dan policy akan diatur sesuai keinginan akses data yang diperlukan.




            Pak Sofan
            Disini kami akan menyerahkan data secara simbolik sesuai TOR dan data semua sudah di LIST. Untuk instalasi software kami menunggu kapan ready baru diinstall.

            Vise MOF Pak Helder Lopes
            Sebelum saya mengikuti rapat dengan Counsel dan pada intinya saat ini kita akan adakan penyerahan data secara simbolik dari pada final report proyek ini. Ada beberapa hal yang pertama adalah seharusnya workshop ke dua hari ini hanya waktu belum ada dan tadi sudah berbicara dengan Pak Menteri MPIE kemungkinan presentasinya dilakukan pada rapat extra ordinary.Untuk TT tolong persiapkan materi yang nanti akan dipresentasikan bersama dengan Pak Ozzie. Yang kedua untuk teman – teman TT dan WG ada wacana akan mengadakan project lagi tapi masih wacana dan akan kita ajukan TT dan WG yang ada untuk menangganinya hanya komposisi dan strukturnya yang agak bedah. Yang ketiga selama masa retensi usahakan konsultan melakukan pekerjaan dengan baik kemudian Pak Ozzie sama teman – teman tolong memantau termasuk materi – materi yang ada bila ada perlu konsultasi dengan pihak konsultan supaya bisa membimbing.
Karena pada intinya kita ingin proyek ini berjalan sesuai dengan kontrak dan teman – teman juga sukses dalam menjalankan tugas serta hasil dari proyek sesuai dengan apa yang terterah di kontrak.         
            Sebelum data di serahkan ke MPIE masih tetap di IPG dan bila kementerian lain ingin menggunakan data harus datang ke IPG lihat data sesuai kebutuhan dan bila ingin membawa ke lapangan maka kita tidak memberikan soft copy hanya bisa hard copy saja karena masih harus tunggu prosedur penggunaa data. Hard copy yang digunakan juga harus dengan kode etik supaya penggunaan data tersebut masih terikat.untuk Soft Copy bisa lihat langsung di IPG yang sementara ini mengontrol data. Untuk kementerian lain saya tekankan bahwa proyek ini tidak akan selesai karena kita yang menggunakan data. Selama data belum di serahkan tanggung jawab penuh masih di IPG tetapi masih koordinasi dengan kementerian MOF sama MPIE



            Pak Ozzie
            Pada masa retensi ini ada banyak hal yang perlu kita diskusikan diantaranya mengenai bagaimana kebijakan atau police mengenai penggunaan data kita bangun bersama dan begitu masa retensinya habis kita mempunya sebuah draft yang kedepannya bisa digunakan sebagai acuan untuk pembangunan sebuah lembaga Spatial Timor Leste berdasarkan elemen – elemen penting apa yang perlu dibangun sesuai kebutuhan lembaga tersebut dan sangatlah penting kerja samanya dengan konsultan agar kedepannya bisa merealisasi kebijakan penggunaan data dan securitynya seperti apa.
            Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan pak Pedro MPIE nanti pada masa retensi ini team teknis dari setiap Kementerian mendalami proses pengolahan data LiDAR itu seperti apa dan sampai pada aplikasi yang dibutuhkan dibidang masing - masing, kalau bisa membina kerja sama yang baik supaya memberikan semacam Capacity Building atau diskusi – diskusi secara rutin supaya mematangkan proses pembangunan spatial planning Timor Leste Lebih Efisien.


Lista Participante
  1. S.E. Vise MOF Helder Lopes 
  2. Sr. Pedro Lay (MPIE)
  3. Jorge Martins (IPG.IP)
  4. Nelson Dos Santos (CNA)
  5. Joao Baptista Elu (Defesa / F-FDTL)
  6. Herminio Moniz Ribeiro (DNTOP - MAE)
  7. Romualdo Guterres (ADN/MPIE)
  8. Pedro Laranjeira (MNEC)
  9. Antonio Silva (DNHPU/MPIE)
  10. Carlos Ximenes (MCIA)
  11. Emiliana Soares (DNTOP-MAE)
  12. Maria I.J. Viana (MPS/MPIE)
  13. Mario Jeronimo (MPS/MPIE)
  14. Jaime Dias Fernandes (DNTPSC/MJ)
  15. Ernesto dos Santos (IPG.IP)
  16. Cipriano Fernandes (IPG.IP)
  17. Jose Ximenes Fernandes (IPG.IP)
  18. Belmiro Moises (DNHPU/MPIE)
  19. Fabiola Lopes Belo (DNHPU/MPIE)
  20. Margarida M. da G.L. Soares (DNHPU/MPIE)
  21. Valentina Violet C. Bianco (ADN/MPIE)
  22. Francisca T.P.J. Gliolla (IPG.IP)
  23. Dinis Yosep Belo (DNHPU/MPIE)
  24. Osorio X. da Costa (IPG/TT Coordinate LiDAR
  25. Sofan Prihadi (KARVAK)
  26. Hary Nugroho (KARVAK)



















































































1 comment:

  1. halo mais ou menus dadus lidar refere bele asesu ona ga lae ba estudante timor oan nebe atu teje? i baze legal nebe jasa survey KARVAK uza ne indonesia nian (BIG) ou Timor (IPG) nian rasik?

    ReplyDelete